Wednesday, March 2, 2011

Suporter Bentrok Dengan Polisi

Pengunjuk rasa gabungan antar suporter sepak bola, bentrok dengan aparat kepolisian, di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (1/3). Lima suporter diamankan untuk dimintai keterangan.

Pukul 14.00 WIB, suporter dari berbagai daerah itu (Brojonegoro, Surabaya, Madiun, Semarang, Arema, Kediri, dan Jakarta), memadati pintu masuk ke SUGBK depan KONI. Menggunakan mobil bak terbuka dan pengeras suara, ratusan suporter itu memaksa masuk agar bisa berorasi di depan kantor PSSI.

Namun, pihak keamanan melarang. Pasalnya, melalui informasi yang diterima polisi, mereka mau menduduki kantor PSSI. Selain itu, tindakan suporter juga sudah sedikit meresahkan. Banyak tembok SUGBK dicorat-coret bertuliskan seruan anti Nurdin Halid.

Suporter tetap memaksa masuk. Sambil berorasi di depan pintu, mereka mengancam akan menjebol pagar kalau tak diizinkan juga. Benar saja. Satu jam menunggu, kesabaran para suporter habis. Sambil melemparkan kayu dan batu, para suporter merangsek masuk.

Tapi, kejadian itu tak berlangsung lama. Pihak aparat kepolisian memukul balik. Sontak para suporter lari tunggang langgang. Kaca depan mobil komando pecah. Lima pengunjuk rasa diamankan polisi untuk dimintai keterangan.

“Apa salah kami. Maksud kami ke sini hanya mau melakukan unjuk rasa damai. Mengapa pihak kepolisian tak memberikan izin kami orasi di depan pintu. Saya tidak salah. Saya tidak korupsi. Kenapa saya dipukuli,” ujar salah satu suporter, Indra.

Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Pol Jarno mengatakan, pihaknya mengamankan lima suporter yang diindikasikan sebagai provokator. “Mereka tidak kami tangkap. Hanya diamankan untuk dimintai keterangan. Nanti juga dipulangkan.”

Merespon pertanyaan wartawan, mengapa tak mengizinkan pengunjukrasa berorasi di depan kantor PSSI, Jarno menjelaskan, ada informasi suporter mau menduduki PSSI. Selain itu, mereka juga merusak aset negara (SUGBK) dengan mencoret tembok.

“Sebenarnya, kami memberikan izin. Namun, tidak di depan kantor PSSI tapi di pintu merah (samping kantor PSSI). Namun, mereka memaksa masuk. Mereka melempar kayu dan batu. Ini tentu sudah ada niatan dan ada provokasinya


sumber : bolanews.com

No comments:

Post a Comment

Artikel Lainnya