Tuesday, March 22, 2011

San Lorenzo vs Velez Sarsfield Rusuh, Satu Suporter Tewas

Pertandingan lanjutan Liga Argentina antara San Lorenzo kontra Velez Sarsfield, Minggu (20/3) kemarin ditunda karena kerusuhan, seorang suporter dilaporkan tewas.

Presiden klub San Lorenzo meminta para pendukung agar berdamai, pelatih meminta sebuah pertandingan sepak bola, bukan perang. Sayangnya tak satu pun pendukung Verez Sarsfield ataupun San Lorenzo mendengarkan, yang terjadi malah kerusuhan yang membuat satu nyawa melayang, beberapa polisi terluka dan pertandingan ditunda ketika pertandingan baru berjalan kurang dari 10 menit.

Tiga tahun lalu, nyawa seorang pendukung Velez berusia 21, Emanuel Alvarez yang terbunuh ketika melihat timnya bermain di San Lorenzo, kali ini giliran nyawa pendukung San Lorenzo berusia 40 tahun, Ramon Aramayo yang harus melayang. Hal itu makin menambah tragedi dan kelamnya persebakbolaan di Argentina.

Di dalam stadion, atmosfer sudah terasa kacau sejak sebelum pertandingan dimulai dan makin tak terkendali ketika penjaga gawang San Lorenzo, Pablo Migliore terkena lemparan benda asing dari tribun penonton Velez.

Insiden itu memicu kemarahan suporter San Lorenzo dan mulai mendobrak pagar pembatas dan berusaha masuk ke lapangan.

Pertandingan dihentikan setelah 8 menit ketika wasit mendapat laporan dari pihak keamanan bahwa keadaan tidak aman bila pertandingan terus dilanjutkan.

"Pertandingan ditunda, mereka (pihak keamanan) tidak dapat menjamin keadaan akan kembali aman jika pertandingan dilanjutkan," ujar wasit Sergio Pezzota setelah insiden tersebut.

Video: Kerusuhan di pertandingan San Lorenzo vs Velez

Para pendukung San Lorenzo yang bertandang ke Velez dilarang mendukung timnya dan sebaliknya karena kekerasan dan kekacauan yang mungkin terjadi. Tapi, larangan tersebut dibatalkan atas permintaan dari kedua presiden klub, baik San Lorenzo maupun Velez.

"Jelas kami telah membuat kesalahan dan kita tidak bisa melanjutkan pertandingan. Saya mohon maaf dari hati yang paling dalam dan keadaan ini mengejutkan saya dan membuat saya tidak bisa berkata apapun," kata Presiden Velez, Fernando Raffaini kepada pers setelah insiden tersebut.

Tampaknya polisi dan pihak San Lorenzo telah belajar dari insiden tiga tahun lalu yang menghilangkan nyawa Aramayo dan memutuskan untuk menghentikan pertandingan. Tidak ada rincian tentang kematian Aramayo tapi dia dilaporkan terbunuh ketika adu bentrok dengan polisi di luar stadion.

Polisi di dalam stadion terpaksa menggunakan meriam air untuk menghentikan para suporter yang menggila dan mulai merusak pagar pembatas, dilaporkan sekitar lima polisi terluka terkait insiden ini.

sumber :bola.net

No comments:

Post a Comment

Artikel Lainnya